Kamis, 28 Juli 2011

Teman semasa Kecilku


Teman semasa Kecilku

Dia adalah teman terbaikku, dia teman dikalah ku bahagia dan bersedih, dia selalu mendengarkan suara hatiku, membantuku di kala ku gunda gulana, dikala aku dihadapkan pada dua masalah yang rumit,membantuku dikala ku tak mampu melakukannya,itulah My best Friend.

       Kami telah dipertemukan oleh Allah di saat kami masih anak-anak. Dikala itu umur kami masih berumur 6 tahun dan kami memasuki bangku sekolah, di saat itulah aku mengenalnya (dia tersenyum manis padaku) itu pada pertemuan pertama kami. Di saat itu kami masih polos dan sama sekali tidak mengetahui hiruk pikuk diluar sana. Dan pada pertemuan kedua kami bertemu di dalam kelas yang mana kelas kami sama dan kami pun duduk satu bangku dengannya. Pada saat itulah kami mulai berteman dan mulai mengenal satu sama lain.

       Setiap pagi kami selalu pergi sekolah bersama, jalan bersama, belajar bersama dan main bersama yang jelas kami selalu bersama dalam menjalani aktivitas sekolah.

       Setelah menginjak umur remaja kami pun masih di pertemukan pada sekolah yang sama. Tapi setelah kita menginjak umur dewasa yang mana kami telah menginjak bangku SMA kami pun mulai terpisah dengan keadaan yang ada yang mana jika menginggat Selama 10 tahun kami bersama-sama,rasanya tidak rela hati ini ketika dia ingin pindah mengikuti kedua orang tuanya walaupun masih dikawasan Makassar dan pada saat itulah kami berpisah jarak dan tempat. Kami memiliki aktivitas masing-masing dan kesibukan masing-masing, tapi kami tidak pernah lost contect karena dialah tempat sharingku (curhat) dan begitu pula dia sebaliknya karena kami telah saling memahami satu sama lain,itulah kami.
      
       Walaupun kami berpisah jarak dan memiliki aktivitas yang berbeda dia selalu saja mampir kerumahku, menyapaku dan saling bercanda dan tertawa jika menginggat masa kecil kami yang begitu indah (air mata jatuh menetes menginggat semua ini). Ada saat Jika kami lama tidak bertemu dan melihat segala perbedaan yang kami miliki baik fisik,attitude dll kami saling mengejek dan saling mengina satu sama lain jika ada yang berubah dari kami. Tapi itu memang kami menganggap itu hanya joke (lelucon) saja. Jika dia ada di rumah dia selalu sharing mengenai apa yang dia alami dalam hidupnya baik yang senang maupun yang sedih. Jika kuinggat masa ini aku ingin menangis saja.

       Lama aku tak mendengar kabarnya yang mana berbeda,berbeda yang kumaksud adalah kami tidak pernah lagi telfon-telfonan (tidak kayak biasanya). Tapi selalu aku bersikap positif mungkin saja dia sibuk dengan kuliahnya atau lain-lain. Dua bulan pun berlalu………….Singkat cerita

            Dikala kupulang dari kampus, mama mengabariku bahwa ismi (nama temanku semasa kecil) itu masuk rumah sakit dan dirawat inap, pada saat itu hati tercabik-cabik dan bola mata ini mengeluarkan air mata dan badan terasa lemas seperi nyawa telah dicabut oleh Allah. Keesokan harinya kuberangkat sama mamaQ,papaQ,tanteQ dan nenekQ ke rumah sakit tersebut,ketika pertama kali kuinjakan kakiku di pintu masuk rumah sakit, hati terasa tak rela untuk memasukinya dan pada saat kumasuki pintu kamarnya,kulihat dia berbaring tak berdaya dimana infuse menempel di tubuhnya, kumaju lebih dekat mendekatinya, aku terkejut heran dan kaget melihat dirinya dimana seluruh tubuhnya dipenuhi dengan bintik hitam dengan bibir yang pecah-pecah yang mana dia tidak dapat mengunyak makanan sehingga hanya bisa dibantu dengan infuse sebagai sumber makanannya. Hati teriris-iris, air mata ingin keluar dari peraduannya tapi kutahan agar tidak membuatnya sedih. Sedih aku melihat temanku yang terbaik dan tercinta berbaring tak berdaya.
 Padahal Dia adalah sosok yang kuat.

       Aku sedih melihat kondisi temanku yang seperti itu yang dahulunhya kulihat sangat happy tapi sekarang dia berbaring tak berdaya. Kutanya neneknya yang selalu setia disampingnya menjaga ismi,
”Nek,sakit apa sih ismi?”, kataku pada nenek
“Katanya,ismi penyakit lupus(maaf kalau salah tulis)”,kata nenek.
Dalam pikiran terbersit penyakit apa tu lupus ?????????
Karena mungkin baru mendengar saja penyakit ini,heran dan kaget membuat temanku tak berdaya hanya dengan penyakit lupus
Lanjut pembicaraan si nenek……
Nenenknya menceritakan awal dia terserang penyakit ini.
“Pada saat dia di kampus,dia membawa mobil yang dikemudinya sendiri,setelah dia mengantar mamnya bekerja. Pada saat dia mau pulang dari kampusnya,dia tidak dapat mengemudikanya kembali karena seluruh badanya telah kaku,maka ditelpon bapaknya untuk menjemputnya. Pada saat itulah dia langsung dibawa kerumah sakit”,kata neneknya.

       Setelah lama kami berbincang-bincang jam menunjukan pukul 10.00 malam waktu WITA,kami pun bergegas pamit pada ismi dan neneknya yang pada saat itu hanya mereka yang ada di dalam kamar tersebut,tapi hatiku tak rela melihat teman terbaikku berbaring seperti itu (aku menangis sambil tersenyum kepadanya), tak lupa kuucapkan selamat perpisahan kepadanya sambil kuusap kepalanya dan seluruh badanya (sambil mendoakan semoga cepat sembuh). Dalam hati berharap dan berdoa agar dia cepat sembuh.
      
       Setelah beberapa minggu kabarnya dia sudah baikan dan telah beristirahat dirumahnya. Dan kebetulan bapakQ dan mamaQ ada urusan kerumahnya maka kami pun kerumahnya. Sesampai aku disana aku dan dia langsung saja bergegas kekamarnya dan berbicang-bincang melepas rasa rindu kami yang dahulu. Dia pernah berkata “sungguh pada saat itu dia menangis bahwa selama aku hidup di dunia ini kupergunakan untuk apa kehidupanku riska,dia menagis dan berkata ris,aku takut untuk pergi sekarang ini meninggalkan orang-orang yang kucintai”aku pun menagis sambil menepuk badanya berisyarat kepadannya bahwa bersabarlah kawan.Dia berkata lagi “ris,ketika aku sakit badanku kaku tak berdaya dan kulihat orang-orang yang kusayangi menangisi aku melihat keadaanku,khususnya neneknya”,katanya.Tak henti dia menceritakan penderitaanya selama ini sambil menagis tanpa henti,tak tega kulihat sodaraku walaupun dia bukan sodaraku kuanggap dia adalah sodaraku menagis tersedu-sedu tanpa kedengaran oleh orang-orang yang ada di ruang tamunya yang sedang berbincang-bincang.Setelah beberapa lama aku pun bergegas pulang meninggalkan rumahnya dan tak henti kupeluk dia selama mungkin dengannya serasa tak ingin berpisah dengannya. Salam pun kuucapkan dari bibirku kepada sodara terbaiku dan keluargannya.

       Singkat cerita,,,,,,,,
       Singkatnya Waktu berlalu begitu cepatnya. Kabar kepergianya pun telah terdengar di orang-orng terdekatnya,,,,,,,
Ketika itu aku baru saja pulang dari Toko buku bersama sepupu2Q dan sepulang dari sana tak henti kami terus tertawa dan kami berkata ada salah satu dari kita yang mungkin akan menangis (mitos bahwa jika tertawa terus bertanda kita akan menangis) dan itu pun benar yang mana salah satu dari kami menagis dan kabar kepergian temanku tersebut yang membuatku terus menangis tanpa henti. Bergegas BapakQ dan nenekQ mengajakku untuk kerumahnya yang sekarang ditempatinya,,,,,dan rasa dek-dekan dan tak rela jika aku menginjakan rumahnya melihatnya sudah menjadi orang yang berbaring kaku tak berdaya. Singkatnya setelah aku sampai di rumahnya mobil ambulance pun dating dari belakang dan ketika dia diturunkan haru tangis air mata menjadikan semua orang sedih atas kepergian sobatku ini. Dalam benakku hati bertanya-tanya kenapa kau pergi secepat ini ismi tak rela aku melihatmu pergi begitu cepatnya,tidak ada lagi yang mendengarkan keluh kesahku,jeritan bahagiaku,untaian curahan hatiku,dan tidak ada lagi sahabat sebaikmu di dunia ini. Ketika mayatnya di bawah masuk di letakannya di lantai dan aku pun berkesempatan melihatnya mukanya sudah pucat,aku pun semakin tak rela melihatnya.

       Singkat cerita,3 hari berlalu setelah kepergiannya hati ini hanya menganggap dia hanya pergi sementara saja tapi sesungguhnya dia telah kekal di alam sana selama-lamanya. Aku saja hanya sebatas sahabat tak rela atas kepergiannya bagaimana dengan kedua orangtuannya,nenek,adik2nya dan keluarga dekatnya serta teman-temannya.

       Ismi,kuucapkan sekali lagi dalam hatiku teman,tak akan pernah kulupakan kau sebagi sosok teman terbaikku (mudah mencari musuh tapi seorang sahabat sangatlah sulit,kata pepatah) engkau menjadi sesosok sobat yang telah menjadikanku menjadi orang yang sabar,memberikanku begitu banyak motivasi kehidupan,dan engkau teman curhat ku dalam suka dan duka. Sobat insya Allah akan ku ikhlaskan kepergianmu kali ini dimana cita-cita semasa mudahmu tak enggan kau capai aku berharap engkau disana dapat tenang dengan sebaik-baiknya berada di jannah Allah yang begitu indah. Akan kudoakan engkau selalu sobat di setiap doaku walaupun kita berbeda alam. Sobat hanya mampu kuucapkan kesedihanQ dalam Dear  My Diary.

       Inilah sepenggal cerita nyata dan keluh kesah yang nyata yang ku sampaikan kepada semua orang yang membacanya.Semoga ada hal yang dapat di petik dari sini….  

       Spesial For My best Fren,,,,,,,
       I Miss U,,,,,,,,
          I hope U rest in your heaven,,,,,,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar